Jumat, 03 Mei 2013

Rasul Sebagai Uswatun Hasanah

Posted by Unknown Jumat, Mei 03, 2013
Assalamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatu,

Bismillaahirrohmaanirrohhiim

Sesungguhnya telah ada pada [diri] Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [yaitu] bagi orang yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(Al-Ahzab: 21)


Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnyalah kita menjadikan Rasulullah sebagai sebuah suri tauladan, uswatun hasanah dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan bisa dikatakan bahwa ini adalah sebuah perintah dari Allah SWT. Setiap orang yang merasa dirinya muslim pasti sadar akan hal ini. Namun, masih banyak yang mengartikan “menjadikan Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah” dalam arti sempit. Perintah dalam ayat di atas untuk menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan tidak dibatasi oleh apapun. Artinya, kita disuruh untuk menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan dalam berbagai bidang.

Rasulullah SAW hidup di dunia ini selama 63 tahun. Beliau diangkat sebagai Rasul sejak usia 40 tahun. Berarti kehidupan beliau sebagai seorang Rasul hanya sekitar 23 tahun dari keseluruhan 63 tahun usia beliau. Kebanyakan dari kita menyoroti kehidupan Rasulullah setelah beliau diangkat menjadi Rasul. Padahal, seperti yang saya katakan di atas bahwa, perintah untuk menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan tidak dibatasi oleh apapun. Bukankah kemuliaan ahlak Rasulullah SAW sudah diakui oleh kaumnya jauh sebelum beliau diangkat sebagai Rasul, sehingga kaumnya menjuluki beliau sebagai Al-Amin (yang terpercaya)?

Buku “Rahasia Bisnis Rasulullah” yang ditulis oleh Prof. Laode Kamaluddin Ph.D ini mencoba menyoroti kehidupan Rasulullah sebagai seorang businessman. Sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau adalah seorang pebisnis, pedagang yang ulung. Beliau mampu menbangun jaringan perdagangan yang selalu untung dan tidak pernah rugi. Sehingga menjadi magnet bagi para jutawan dan konglomerat di Arab waktu itu untuk menginvestasikan hartanya kepada beliau. Mereka tidak takut kalau mereka akan dikhianati oleh beliau, karena beliau terkenal sebagai Al-Amin (orang yang terpercaya).

Kemampuan Rasulullah dalam berdagang pun menarik hati wanita terkaya pada zaman itu, yaitu Khadijah. Tercatat dalam sejarah bahwa Rasulullah melaksanakan 4 kali expedisi dagang untuk Khadijah. Dalam usianya yang masih muda Rasulullah telah menjadi seorang entrepreneur yang kaya pada masa beliau. Tertarik oleh kepribadian dan kepiawaian beliau, Khadijah pun melamar beliau. Pada usia 25 tahun beliau pun menikah dengan khadijah. Sebagai mas kawinnya, tercatat dalam sejarah bahwa Rasulullah memberikan 100 ekor unta kepada khadijah, tapi dalam sebagian riwayat ada yang menyebutnya “hanya” 20 ekor unta.

Mari kita hitung-hitung secara ekonomis. Pada masa itu harga 1 ekor unta berkisar antara 200 sampai 300 dinar, berarti 100×300 = 30.000 dinar. Kalau nilai 1 dinar setara dengan 110 Dollar AS, maka mas kawin yang diberikan oleh Rasulullah adalah senilai3.300.000 dolar AS atau setara dengan Rp.33.000.000.000 (TIGA PULUH TIGA MILIAR RUPIAH!) Atau kalau memang hanya 20 ekor maka nilainya adalah 6,6 MILYAR RUPIAH!. Kalau Rasulullah tidak kaya mana bisa beliau membayar mas kawin sebanyak itu?

Dalam bukunya ini Prof. Laode Kamaluddin memaparkan bagaimana Rasulullah menjalankan praktek-praktek manajemen dengan prinsip-prinsip seperti kejujuran, setia dan profesional. Prof Laode juga menjelaskan bahwa Rasulullah telah menjalankan praktek etika dalam berbisnis dan manajemen jauh sebelum ilmu manajemen ditemukan.

Buku ini merupakan kelanjutan dari buku “14 Langkah Rasulullah dalam Membangun Kerajaan Bisnis”. (Aku belum baca, soalnya gak punya. Buku “Rahasia Bisnis Rasulullah” ini aja dapatnya minjem. Dari beberapa hadis dan riwayat sejarah, Prof. Laode dengan sangat bagus mampu menangkap pesan-pesan dari dalamnya dan merangkumkannya dalam 12 Rahasia Bisnis Rasulullah: antara lain, menjadiakan bekerja sebagai ladang menjemput surga; Berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan; Pintar mempromosikan diri; Menggaji karyawan sebelum kering keringatnya; Mengutamakan sinergisme; Berbisnis dengan cinta; serta Pandai bersyukur dan berucap terima kasih.

Mari kita jadikan Rasulullah sebagai panutan serta suri tauladan dalam segala aspek kehidupan kita. Dalam 63 tahun hidup beliau, beliau pernah manjadi seorang kaya raya sehingga bisa menjadi panutan bagi orang kaya bagaimana membelanjakan hartanya. Beliau juga pernah miskin, sehingga bisa menjadi panutan bagaimana menyikapi kemiskinan. Beliau juga pernah menjadi seorang pemimpin, sehingga bisa menjadi acuan bagi seorang pemimpin bagaimana memimpin rakyatnya dengan adil. Dan dalam buku ini Prof. Laode memfokuskan pada kehidupan Rasulullah sebagai pebisnis ulung. Sehingga bisa jadi panutan bagi seorang pebisnis bagaimana etika berbisnis.

Wallahu A’lam bishshowab

sumber : http://yanisalfian.wordpress.com sebagai postingan perdana

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube